Selamat datang di aja2ada, saya membagikan apa yang saya bisa bagikan untuk anda. Silahkan menelusuri aja2ada, semoga blog ini bermanfaat.

Perjuangan Seorang Ayah Untuk Sang Anak

Lebih dari 18 tahun seorang ayah asal Malang,Jatim, ini menuntut keadilan bagi sang anak. Anaknya, Andika (12th),meninggal setelah ditabrak oleh seorang oknum polisi. Andika pada saat itu menyebrang jalan setelah pulang dari belajar kelompok, dia menyebrang dan berhenti di garis putih tepat di tengah jalan raya. Namun naas, Andika ditabrak oleh sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan kencang. Seorang saksi yang melihat kejadian itu langsung mengejar pelaku kira-kira 3km, saksi mencatat Nopol nya yang ternyata mobil tersebut masuk kedalam sebuah kantor polisi dan mobil pribadi tersebut ternyata adalah milik anggota polisi di kantor itu. Saksi lalu kembali ke TKP dan menyelamatkan Andika serta memberitahu keluarga. 
(Sumber: kesaksian Bp Azwan di Acara Hitam Putih 29 Maret 2012)
berkut aksi Bp Azwan yang diliput oleh Detik.com


Jakarta Kaki Indra Azwan warga Desa Watu Barat, Kabupaten Malang, Jawa Timur lecet-lecet. Di beberapa bagian harus diberi plester dan kapas obat merah. Namun, luka lecet ini tidak seberapa dibanding keinginannya mencari keadilan atas anaknya, Rifka Andika.

"Tidak ada rasa capai. Saya masih kuat," kata Indra kepada wartawan di kantor LBH Jakarta, Jalan Diponegoro No 74, Jakarta, Senin (19/3/2012) malam.

Indra sampai di Ibukota Minggu (18/3) kemarin usai menempuh perjalanan selama satu bulan penuh. Menjadi musafir dengan beralas kaki ini merupakan kali kedua setelah 2010 dia menempuh hal serupa dengan gugatan yang sama.

"Kalau capai ya tidur di POM Bensin atau gubuk dipinggir jalan. Alhamdulillah selama perjalanan tidak terjadi apa-apa," ujar pria berbaju hitam ini.

Indra menceritakan pada tahun 2010 lalu pernah bertemu Presiden di Istana Negara. Dalam pertemuan tersebut Indra dijanjikan presiden kasusnya akan segera diusut tuntas. Setelah dua tahun kasusnya tidak jelas, dia kembali ke Jakarta mencari keadilan.

"Saya ke sini cuma bawa baju dan dokumen," papar lelaki yang menapak usia 53 tahun ini.

Malam ini, Indra menginap di LBH Jakarta. Rencananya esok dia akan mendatangi Istana Merdeka seorang diri. Dia tidak tahu apakah kedatangannya akan diterima oleh Presiden SBY atau hanya diterima oleh staf rumah tangga Istana. Dia tidak berharap banyak.

"Kalau diterima ya syukur. Tapi kalau tidak diterima ya sudah," ujar Indra pasrah.

Indra nekat berjalan kaki dari kota Malang ke Jakarta meski usianya sudah tak muda lagi. Hal tersebut dilakukan untuk mencari keadilan pasca peristiwa tabrak lari yang menimpa putra pertama, 18 tahun silam.

Akibat kecelakaan tersebut, anaknya meninggal seketika. Hingga kini pelaku tabrak lari tersebut belum diusut tuntas oleh aparat.

(asp/mok)
Sumber:detiknews

Sebuah keadilan yang dicari oeh ayah yang tangguh ini....bikan uang 25juta dari SBY atau 2,5jt dari Pemerintah Jatim. Namun jika ada warga masyarakat, baik masyarakat biasa, TNI, Polisi, Anggota DPR atau siapapun harus mendapat hukuman karena kesalahan yag dibuat. Hukum saat ini terlihat tidak berlaku bagi mereka yang punya kedudukan dan uang.

Andaikata pada saat kejadian, polisi tersebut mau menolong mungkin aksi Bp Azwan tidak akan ada. (tutur beliau menjelang akhir acara Htam Putih).
Menuntut pertanggung jawaban pada saat itu mungkin adalah yang dituntut oleh beliau, menghilangkan nyawa orang lain berarti harus dipenjara/dihukum sebagai mana mestinya hukum itu berlaku (tanggung jawab).

2 Responses so far.

  1. dekus says:

    saya baru tahu ada kasus seperti ini..
    semoga Pak Azwan segera mendapatkan keadilan, karna seharusnya keadilan berpihak pada kebenaran bukan kedzaliman.

  2. Sarjoe says:

    Setuju dgn anda @dekus, namun Deni Indrayana tidak banyak komentar ketika Bp Azwan mendatangi Istana. Entah apa yang akan terjadi setelah ini. Akankah Bp Azwan tetap 'beraksi' kembali, ataukah muncul jawaban dari kasus ini? Semoga keadilan masih ada di negeri ini.

Leave a Reply

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...